Perasaanmu Gak Lebay!

Menurut kalian nangis itu lebay ga..? berlebihan ga? apakah itu menandakan kita lemah? cowo boleh nangis ga? emang yang boleh nangis cuman cewe? 

Kita gabisa bohongin perasaan kita sendiri, kita gabisa bohong sama diri sendiri. semakin kita coba untuk ngelawan perasaan itu malah semakin kerasa. bikin kita kayak suka tiba tiba nangis, sensitif dan bikin kita jadi ga semangat untuk ngelakuin apa apa, ga mood untuk ngelakuin hal hal seru, ga mood untuk bahagia. kadang mikir diri sendiri terlalu berlebihan akan sebuah rasa sedih, kayak "kenapa sih gue lebay banget?" "kenapa sih harus senangis ini?" gatau juga jawabannya. 

Kita gabisa mencegah ini dan aku ngerasa aku terlalu batu dan keras sama diriku sendiri, dengan ngerasa bahwa semuanya udah baik baik aja padahal akunya belum. tapi sekarang aku berfikir sangat penting untuk ngebiarin diri sendiri ngerasain semua emosi, the good & bad! being emotional is healthy. don’t hide how you truly feel, don’t pretend you’re okay to protect others and don’t blame yourself for feeling whatever you do. your emotions are valid.

Semua perasaan itu valid dan ga lebay. kalau suatu ketika kalian ngerasa kayak "duh kenapa si gua lebay banget?" "kenapa sih gini aja gw nangis?" "gini aja gw terluka?" itu ga lebay, perasaan kalian itu valid dan kalian itu ga lebay. terserah orang mau bilang kita lebay atau sensitif. perasaan kita itu valid, aku gabakal bosen ngulangin dan nekenin kata kata "ga lebay" "valid". kalau lagi pengen nangis ya nangis aja walau banyak yang bilang "jangan nangis, nangis gaakan merubah keadaan" "emg semuanya bakal berubah kalau kamu nangis?" 

Kadang yang aku lakuin adalah ga kasi deadline buat diriku sendiri untuk kapan stop sedihnya. aku udah gamau kasi deadline itu, kita gabisa lawan ketika ternyata kita masih suka ngerasa sedih. namun jangan terlalu larut dengan kesedihan. aku akan menikmati sedihku, kembali dengan normal dan lebih bahagia.

Tidak apa apaaa kalau sekali” mau nurutin ego, kalau sekali-kali cape ngertiin orang terus. jangan takut salah, lagian kita juga sama sama pertama kali hidup kann..? jangan lupa berterima kasih sama diri sendiri dan jangan selalu nempatin diri sendiri di posisi yang buruk. you're worth more than the world.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Am I Good Enough?

Gambar
Seri ngkali aku susah merasa puas dalam hidup sehari-hari  Hal apapun yang udah dilaluin, aku selalu ngerasa ada yang kurang cr pict: komariyo Maybe you Expect too much From yourself "Am I good enough to be loved?" "Wrong question." "What?" "You're always enough and your true lover will never have a thought to ask you a question about it." "Are you sure?" "I am." "Why?" "Because I do.” You don't have to carry everything on your own... No matter how independent you are, there will always be the dependent little kid inside of you - who wants to be heard and understood. So please know that it's okay to take a break, it's okay to take off your mask, it's okay to cry and let your vulnerable side take all over you. It's okay to breathe. It's okay to ask for help... talking about your problems won't make you a burden. A listener needs a listener too.
Baca selengkapnya

Buddhism and Wisdom: A Journey into Enlightenment

Gambar
Ditulis oleh Adelia Meitha Trifanie    Buddhism and Wisdom:   A Journey into Enlightenment Sejarah Agama Buddha Secara Singkat di Dunia: Agama Buddha menemukan akar sejarahnya pada kehidupan Pangeran Siddharta Gautama. Lahir pada abad keenam SM di India, Siddharta memulai pencarian spiritual yang melibatkan pemahaman mendalam akan penderitaan dan upaya untuk mengatasi ketidakpuasan hidup. Melalui perjalanan penuh pencerahan di bawah pohon Bodhi, Siddharta menjadi Buddha, yang diterjemahkan sebagai "Yang Tercerahkan." Tokoh Pusat Buddhisme: Buddha Siddharta Gautama bukan hanya pendiri agama ini tetapi juga tokoh sentral yang mengembangkan dan mengajarkan ajaran-ajaran Dhamma. Dengan demikian, Buddhisme bukan sekadar sistem kepercayaan, tetapi juga filosofi hidup yang diajarkan oleh seorang guru besar. Tujuan Utama Buddhisme: Inti dari ajaran Buddha adalah mencapai Nirwana, keadaan kebebasan dari siklus kelahiran-mati dan penderitaan. Dalam hal ini, agama Buddha mengaj...
Baca selengkapnya

Kesetaraan Gender dalam Perspektif Buddhisme: Menuju Dunia yang Adil dan Setara

Gambar
Ditulis oleh Adelia Meitha Trifanie  Kesetaraan Gender dalam Perspektif Buddhisme: Menuju Dunia yang Adil dan Setara Pada masa Pra-Buddha, sistem patriarki sangat kuat. Wanita dianggap milik kaum pria dan tidak memiliki kebebasan. Demikian pula di masa kolonial Belanda, bangsa kita juga mengalami kesenjangan antara laki-laki dan perempuan.  Dalam artikel “Kondisi Perempuan Pada Masa Kolonial Hindia Belanda Awal Abad 20” dijelaskan bahwa “Seoranggadis bangsawan tingkat rendah sampai atas pada waktu meningkat menjadi remaja, dimasukkan dalam “pingitan” dan tidak boleh keluar rumah lagi. Ini merupakan peraturan adat dan harus ditaati. Selama masa pingitan, semua hubungannya dengan masyarakat luar terputus, sampai pada saat gadis tersebut oleh orang tuanya dikawinkan dengan seorang pria yang bukan pilihannya sendiri dan bahkan seringkali juga belum pernah dikenalnya”.  Agama Buddha lahir di tengah-tengah pandangan yang menganggap bahwa kaum perempuan diposisikan sebagaikaum “...
Baca selengkapnya