Gimana Kalo Gabisa?

"Gimana kalo gabisa" was my everyday question to myself, start changing the question to "gimana kalo bisa" is my best decision.

Gimana ya kalau gabisa? dulu ini adalah pertanyaan yang selalu ada di benakku. Setiap harinya pertanyaan yang selalu aku tanya ke diriku sendiri. Terus aku coba ganti pertanyaannya itu jadi “seseneng apa ya? kalau aku beneran bisa” 

Itu adalah keputusan terbaik dalam hidupku. aku jadi lebih berani buat nyoba hal baru. Kalau ditanya “misalnya gagal gimana?” ya gapapa, yang penting udah sempat nyobain daripada ga sama sekali. Aku pernah nemu quote “kalau kamu nyoba kamu punya 50% kemungkinan buat gagal dan 50% berhasil, tapi kalau kamu ga nyoba kamu udah pasti 100% gagal” mencoba memang tidak menjamin keberhasilan, tapi jika kamu diam kamu sudah dipastikan gagal.

Kegagalan adalah pengalaman, dan pengalaman itu adalah guru terbaikmu. Jadi kesimpulannya adalah kegagalan itu penting. Hal itu membuat kamu terus mengevaluasi diri. Jadi ketakutanmu akan kegagalan harus lebih sedikit. 

Sebenarnya aku lebih takut ketika orang lain liat kegagalanku, aku takut akan pendapat orang lain. Namun, ketakutan itu lah yang menghambat potensi dalam diri, jadi kita harus berani gagal. belajarlah dari kegagalan tersebut. Kita harus mencoba untuk mencintai dan menikmati proses proses yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Aku percaya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jadi jangan menyerah, coba lagi. Sebab kegagalan bukanlah tidak berhasil tapi belum berhasil. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Am I Good Enough?

Buddhism and Wisdom: A Journey into Enlightenment

Kesetaraan Gender dalam Perspektif Buddhisme: Menuju Dunia yang Adil dan Setara